KSN adalah ajang Kompetisi Sains bagi pelajar SD, SMP, dan SMA di seluruh Indonesia yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional. Sebelum berganti nama di tahun 2020, KSN dikenal dengan nama Olimpiade Sains Nasional (OSN). Perubahan ini terjadi setelah Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Makarim, mendirikan Pusat Prestasi Nasional yang menaungi seluruh pelaksanaan lomba, kompetisi, dan festival di Indonesia, guna meningkatkan mutu pendidikan dan memberikan ruang aspirasi serta apresiasi untuk pelajar dalam mewujudkan talenta emas Indonesia.
Kompetisi Sains Nasional (KSN) Jenjang SMA
Pada jenjang SMA, bidang sains yang dilombakan terdiri dari Astronomi, Biologi, Ekonomi, Fisika, Geografi, Informatika/Komputer, Kimia, Kebumian, Matematika. Lomba ini dilaksanakan secara bertahap, yang terdiri atas :
- Tahapan seleksi tingkat sekolah disebut sebagai Kompetisi Sains Nasional tingkat Sekolah (KSN-S)
- Tahapan seleksi tingkat kabupaten/kota disebut sebagai Kompetisi Sains Nasional tingkat Kabupaten/Kota (KSN-K)
- Tahapan seleksi tingkat provinsi disebut sebagai Kompetisi Sains Nasional tingkat Provinsi (KSN-P)
- Tahapan seleksi tingkat nasional disebut sebagai Kompetisi Sains Nasional (KSN)
Kompetisi Sains Internasional
Siswa peraih medali tingkat nasional akan dipersiapkan untuk mengikuti ajang kompetisi sains tingkat internasional melalui tahapan seleksi pelatihan nasional yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia. Ajang kompetisi sains internasional yang diikuti terdiri atas :
- Astronomi : International Astronomy Olympiad (IAO) dan International Olympiad on Astronomy and Astrophysics (IOAA)
- Biologi : International Biology Olympiad (IBO)
- Ekonomi : International Economics Olympiad (IEO)
- Fisika : International Physics Olympiad (IPhO)
- Geografi : International Geography Olympiad (iGeo)
- Informatika/Komputer : International Informatics Olympiad (IIO)
- Kimia : International Chemistry Olympiads (IChO)
- Kebumian : International Earth Science Olympiad (IESO)
- Matematika : International Mathematical Olympiad (IMO)
Pembinaan Kompetisi Sains Nasional (KSN) di SMA Dwiwarna
SMA Dwiwarna senantiasa ikut serta dalam kompetisi sains nasional, hal ini sesuai dengan visi SMA Dwiwarna yaitu “Menjadi institusi pendidikan yang terbaik dalam membangun manusia yang cerdas, berakhlak mulia, dan berjiwa kebangsaan”.
Salah satu diantara upaya mewujudkan visi tersebut adalah dengan mengikut sertakan siswa-siswi SMA Dwiwarna dalam ajang Kompetisi Sains Nasional. Siswa-siswi SMA Dwiwarna akan dipersiapkan dan difasilitasi untuk mengukir pretasi di kompetisi sains ini dengan dibimbing oleh guru SMA Dwiwarna dan mendatangkan pelatih/pengajar profesional dari luar SMA Dwiwarna.
Program pembinaan KSN disusun oleh sekolah disertai dengan program bantuan akademik untuk siswa peserta KSN, karena siswa peserta KSN akan memiliki beban belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang lainnya.
Program pembinaan KSN di SMA Dwiwarna diawali dengan menyebar angket peminatan bidang KSN kepada seluruh siswa kelas X dan XI. Siswa kelas XII tidak diikutsertakan mengingat mereka sudah dalam tahap persiapan kelulusan, kecuali siswa kelas XII yang sedang menjalani tahapan seleksi KSN tingkat nasional akan tetap diberikan program pembinaan KSN.
Siswa kelas X dan XI yang berminat bergabung dalam pembinaan KSN akan diberi kesempatan untuk memilih bidang KSN yang diminati, hal ini dilakukan agar siswa merasa senang dan antusias pada saat pelaksanaan pembelajaran pembinaan KSN, sehingga pembinaan KSN menjadi tidak menjadi beban bagi siswa yang mengikutinya, mengingat materi pembinaan KSN ini bisa dikategorikan lebih tinggi jika dibandingkan materi yang dipelajari siswa SMA pada umumnya.
Materi pembinaan KSN mengacu kepada silabus KSN yang diberikan oleh Puspresnas Kemdikbud, yang mengacu pada silabus kompetisi atau olimpiade sains internasional. Komponen materinya jauh lebih tinggi dibandingkan silabus pembelajaran SMA, mulai dari materi yang sifatnya konseptual sampai materi yang sifatnya aplikatif. Hal ini menjadi tuntutan kompetensi yang harus dimiliki siswa peserta KSN. Oleh karena itu perlu disusun program pembinaan KSN yang terencana dan terukur, mengingat siswa peserta pembinaan KSN juga harus tetap menjalani pembelajaran reguler yang dilakukan sebagaimana siswa SMA yang lainnya.
Pembinaan Tahap Pertama
Pembinaan tahap pertama dilakukan untuk semua siswa yang terdaftar dalam peminat KSN. Setiap bidang KSN melakukan pembinaan 1 pertemuan dalam satu minggu. Hal ini dilakukan agar siswa masih bisa fokus dalam belajar regulernya, sehingga siswa peserta pembinaan KSN tidak tertinggal dalam pembelajaran reguler. Namun 1 bulan menjelang pelaksanaan seleksi KSN tingkat sekolah atau disebut KSN-S, jumlah pertemuan ditambah menjadi 2 pertemuan dalam satu minggu.
Pembinaan tahap pertama ini tujuannya untuk persiapan tahapan seleksi KSN tingkat sekolah atau disebut KSN-S, dimana pada tahapan seleksi ini akan ditentukan peringkat siswa. Berdasarkan informasi KSN dari Puspresnas Kemdikbudristek, bawa siswa yang didaftarkan dalam tahapan seleksi KSN tingkat kabupaten atau yang disebut KSN-K paling banyak 5 orang setiap bidang, sehingga hanya siswa peringkat 1-5 yang didaftarkan ke tahapan seleksi tingkat kabupaten/kota disebut sebagai Kompetisi Sains Nasional tingkat Kabupaten/Kota (KSN-K).
Pembinaan Tahap Kedua
Pembinaan tahap kedua dilakukan hanya untuk siswa yang terdaftar sebagai peserta seleksi tingkat kabupaten/kota disebut sebagai Kompetisi Sains Nasional tingkat Kabupaten/Kota (KSN-K). Pembinaan dilakukan dengan jumlah pertemuan 2 kali dalam seminggu, serta pada 1 minggu menjelang pelaksanaan KSN-K pembinaan dilakukan setiap hari dengan metode drill dimana siswa ditarik keluar dari pembelajaran reguler untuk fokus mempelajari materi bidang KSN.
Pembinaan ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan siswa agar mampu bersaing dengan siswa lain di kabupaten untuk lolos ke tahapan seleksi tingkat provinsi disebut sebagai Kompetisi Sains Nasional tingkat Provinsi (KSN-P), biasanya hanya peringkat 1-5 dari setiap Kabupaten/Kota yang akan diikutsertakan dalam KSN-P.
Pembinaan Tahap Ketiga
Pembinaan tahap ketiga dilakukan untuk siswa yang terdaftar dalam peserta Tahapan seleksi tingkat provinsi disebut sebagai Kompetisi Sains Nasional tingkat Provinsi (KSN-P). Pembinaan dilakukan dengan mengikutsertakan siswa dalam program karantina persiapan KSN-P, dimana pembelajaran dilakukan oleh pengajar ahli baik itu dari dosen maupun alumni juara OSN/KSN nasional dan internasional.
Hal ini dilakukan, karena tuntunan kompetensi siswa dalam KSN-P sudah jauh lebih tinggi yang terkadang guru SMA tidak sanggup menguasainya. Dalam program ini siswa sudah ditarik dari pembelajaran reguler, agar lebih fokus dalam penguasaan kompetensi KSN-P yang bertujuan untuk bisa masuk menjadi peserta tahapan seleksi tingkat nasional disebut sebagai Kompetisi Sains Nasional (KSN).
Pembinaan Tahap Keempat
Pembinaan tahap keempat merupakan pembinaan yang ditujukan untuk tahapan seleksi tingkat nasional disebut sebagai Kompetisi Sains Nasional (KSN). Pembinaanya dilakukan dengan mengundang ahli dari universitas yang kompeten sesuai bidangnya, atau mengikut sertakan dalam program karantina pembinaan persiapan KSN.
Siswa yang mengikuti program ini sudah benar-benar fokus belajar untuk KSN, dimana sekolah sudah merancang program dukungan akademik agar pembelajaran regulernya masih bisa dipertahankan dalam kondisi yang terbaik. Sehingga diharapkan siswa mampu meraih prestasi di KSN dengan perolehan medali dan juga kondisi akademik pembelajaran reguler di sekolahnya bisa berada dalam kondisi terbaik juga.
Prestasi SMA Dwiwarna dalam Kompetisi Sains Nasional (KSN)
Hasil yang bisa diraih oleh SMA Dwiwarna dalam keikutsertakaan dalam KSN ini diantaranya adalah hampir setiap tahun siswa SMA Dwiwarna mampu meraih medali pada KSN tingkat nasional, yang terbaru adalah atas nama Dinda Azra Fadhillah yang meraih medali perak dalam KSN Bidang Ekonomi, bahkan siswa SMA Dwiwarna ada yang mampu ikut kompetisi sains tingkat internasional diantaranya adalah Ratika Benita Nareswari yang meraih Medali Perak dan The Best Performance Female dalam International Earth Science Olympiad di Argentina.
Siswa yang berprestasi KSN ini juga diapresiasi oleh beberapa perguruan tinggi yang dikategorikan unggul di Indonesia untuk bisa masuk bahkan diundang tanpa harus melakukan seleksi masuk perguruan tinggi. Sehingga hampir semua siswa yang berprestasi dalam KSN memiliki sekolah lanjutan yang terbaik di Indonesia bahkan ada yang sampai mendapatkan beasiswa perguruan tinggi luar negeri.
Keikutsertaan SMA Dwiwarna dalam KSN ini sebenarnya memiliki tujuan yang jauh lebih dari sekedar meraih medali, tujuan utama dari hal ini adalah membentuk karakter siswa yang berdaya juang tinggi dengan melaksanakan tanggung jawab yang lebih besar dari siswa pada umumnya, sehingga terbentuk karakter siswa yang unggul sesuai visi SMA Dwiwarna.
Pada tahun 2022 ini SMA Dwiwarna ikut serta dalam KSN, dimana pada tanggal 24 Februari 2022 telah dilaksanakan Tahapan seleksi tingkat sekolah disebut sebagai Kompetisi Sains Nasional tingkat Sekolah (KSN-S) dan telah terpilih siswa peringkat 1-5 dalam setiap bidangnya yang kemudian telah terdaftar untuk mengikuti Tahapan seleksi tingkat kabupaten/kota disebut sebagai Kompetisi Sains Nasional tingkat Kabupaten/Kota (KSN-K) tahun 2022.
Upaya terus dilaksanakan dan do’a senenatiasa dipanjatkan kepada Allah yang Maha Kuasa agar SMA Dwiwarna bisa terus berprestasi dalam KSN dan membentuk siswa yang unggul sesuai visi SMA Dwiwarna.