Di era digital seperti sekarang, computational thinking menjadi salah satu skill yang harus dikuasai oleh pelajar agar bisa bersaing di dunia kerja modern. Tidak mengherankan jika kemudian skill ini sering dibicarakan. Computational thinking adalah kemampuan yang berkaitan erat dengan problem solving.
Kemampuan ini diprediksi akan menjadi kemampuan vital saat proses rekrutmen di masa yang akan datang. Oleh karena itu, kemampuan ini harus dimiliki oleh semua pelajar. Lalu, apa yang dimaksud dengan computational thinking? Simak pembahasannya berikut ini.
Baca Juga: Manfaat Belajar Sejarah untuk Pengembangan Kemampuan Analitis
Pengertian Computational Thinking
Computational thinking adalah cara berpikir untuk menyelesaikan suatu masalah. Memiliki kemampuan ini memungkinkanmu untuk bisa menganalisis masalah yang kompleks, memahami permasalahannya dan juga menemukan solusi yang tepat. Computational thinking juga bisa diartikan sebagai metode penyelesaian masalah yang dirancang untuk bisa diselesaikan dan dijalankan oleh komputer, manusia atau keduanya.
Dengan begini maka kamu bisa menyajikan solusi dengan cara yang bisa dipahami oleh komputer, manusia ataupun keduanya. Computational thinking seringkali disamakan dengan cara berpikir kritis. Adapun cara kerja dari cara berpikir ini adalah dengan menguraikan setiap masalah menjadi tahapan-tahapan yang efektif, efisien dan menyeluruh.
Baca Juga: Mengembangkan Tanggung Jawab Siswa di Sekolah
Tahapan Computational Thinking
Secara konsep, cara berpikir ini dibagi menjadi empat tahapan utama, antara lain:
1. Dekomposisi
Tahapan yang pertama adalah dekomposisi. Dekomposisi adalah cara penyelesaian masalah dengan cara memecah masalah menjadi bagian-bagian kecil dan sederhana. Dengan cara ini masalah menjadi bisa ditemukan dan mudah untuk diselesaikan satu per satu.
2. Pengenalan Pola
Pengenalan pola ini bisa membantu dalam memecahkan suatu masalah dengan cara mencari pola ataupun persamaan tertentu dalam sebuah masalah tersebut.
3. Abstraksi
Tahapan ini hanya fokus pada informasi-informasi penting saja dan mengabaikan informasi-informasi yang tidak relevan.
4. Algoritma
Tahapan algoritma adalah saat mengembangkan solusi pemecahan masalah secara efektif dan juga efisien.
Baca Juga: Keragaman di Kelas dan Pengaruhnya Terhadap Pemikiran Siswa
Penerapan Computational thinking
Inilah langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menerapkan computational thinking:
1. Identifikasi Masalah
Langkah pertama, yaitu menemukan solusi dengan cara mengenali atau mengidentifikasi masalahnya. Langkah ini dimulai dengan cara menganalisis permasalahan tersebut lalu melakukan penjabaran dengan tepat dan menetapkan kriteria solusinya.
Analisis masalah beserta penjabarannya bisa dilakukan dengan cara membagi masalah menjadi submasalah supaya lebih mudah untuk dikelola dan dianalisis. Dalam hal ini bisa menggunakan teknik abstraksi untuk mengabaikan masalah-masalah yang tidak relevan dan juga hanya fokus pada masalah lain yang lebih krusial.
2. Algoritma yang Sistematis
Setelah selesai mengelompokkan masalah sesuai dengan spesifikasinya masa kamu bisa melanjutkannya dengan menemukan algoritma. Disini algoritma mengacu pada urutan langkah-langkah pemecahan suatu masalah berdasarkan representasi data yang sesuai.
3. Implementasi, Solusi, dan Evaluasi
Langkah terakhir adalah membuat solusi yang aktual dan melakukan evaluasi secara sistematis untuk menentukan kebenaran serta efisiensinya. Setelah penerapan solusi, maka bisa melakukan evaluasi dengan tujuan untuk memastikan apakah pemecahan masalah sudah dilakukan dengan tepat dan juga sesuai keinginan.
Kelebihan computational thinking yaitu bisa memudahkanmu untuk menyelesaikan suatu masalah yang kompleks. Selain itu, kemampuan ini juga memudahkan kehidupan manusia. Menariknya lagi, kemampuan ini bisa diterapkan di setiap sektor dan juga industri.
Baca Juga: Membangun Sikap Bersatu di Lingkungan Sekolah
Kesimpulan
Computational thinking adalah skill yang penting untuk dimiliki dan berkaitan dengan cara untuk menyelesaikan masalah. Kemampuan ini juga menjadi skill yang dibutuhkan pada kompetensi abad 21. Meski penting, namun ini bukan satu-satunya skill yang dibutuhkan dalam dunia kerja. Kamu masih harus memperkaya skill tersebut dengan macam lainnya seperti critical thinking, communication, creativity, dan collaboration.
Dengan menempuh pendidikan di sekolah yang berkualitas, kamu bisa mengembangkan kemampuan diri dengan lebih maksimal. Contohnya seperti di SMA Dwiwarna (Boarding School) yang memiliki fasilitas dan kualitas pendidikan unggul.