7 Langkah Pendekatan Kontekstual dalam Belajar

Dalam menunjang proses pembelajaran yang tidak hanya fokus pada materi maka dapat menggunakan pendekatan kontekstual. Hal ini karena proses pembelajaran menekankan dalam pemahaman materi secara teoritis dan mampu menerapkan dalam kehidupan nyata.

Dengan begitu pendekatan kontekstual mengintegrasikan pemaham materi dengan pengalaman, situasi, maupun konteks tertentu. Tujuannya agar siswa tidak hanya mengingat materi, tetapi mampu mengaplikasikan dalam berbagai situasi di kehidupan nyata. 

Langkah Pendekatan Kontekstual dalam Belajar

Dalam kehidupan yang kompleks menguasai teori saja tidak akan cukup. Apalagi teori dari materi dari pembelajaran harus dapat siswa buktikan, caranya bisa dari berbagai pengalaman yang relevan dalam kehidupan sehari-hari. 

Terutama di tengah gempuran teknologi dan semakin mudahnya informasi dari berbagai belahan dunia masuk. Itulah mengapa dalam proses belajar pendekatan kontekstual akan sangat membantu proses belajar lebih baik dan efektif.

Adapun langkah-langkah pendekatan dalam pembelajaran kontekstual, yaitu:

1. Mengidentifikasi Konteks yang Relevan

Langkah awal menggunakan pendekatan kontekstual dalam belajar yaitu mengidentifikasi konteks atau situasi di mana materi pelajaran akan diterapkan. Misalnya, dalam pelajaran matematika dapat memilih konteks berupa aktivitas sehari-hari saat belanja.

2. Menggunakan Studi Kasus 

Menggunakan studi kasus membantu siswa melihat bagaimana konsep yang mereka pelajari dapat dengan mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya, dalam pelajaran sains, siswa dapat mempelajari reaksi kimia untuk membuat produk tertentu. 

3. Diskusi atau Brainstorming

Diskusi atau sesi brainstorming membantu siswa untuk mengutarakan pendapatan dan menghargai pendapat teman sekelompoknya. Selain itu, memberikan pemahaman baru bagis siswa untuk melihat banyak hal dari sudut pandang berbeda. 

Saat diskusi maka bisa menggunakan pendekatan induktif dan deduktif untuk membantu memecahkan problem-solving dan decision-making. Pendekatan induktif berupa menyimpulkan suatu hal berdasarkan konsep yang lebih spesifik.

Berbeda dengan pendekatan deduktif, yang mana dapat menarik kesimpulan berdasarkan konteks atau skenario yang ada. Walau begitu, pendekatan ini berguna untuk pembelajaran kontekstual. 

4. Simulasi atau Permainan Peran

Cara mudah memahami suatu teori atau konsep dengan melakukan praktik langsung. Siswa dapat mencoba simulasi atau melakukan permainan peran yang relevan dengan materi pelajaran. 

Melalui simulasi atau permainan peran juga membuat siswa dapat berpikir kritis dalam memecahkan setiap permasalahan. Tentunya siswa juga lebih paham tentang materi yang sedang mereka pelajari. 

5. Kunjungan Lapangan atau Study Tour

Kegiatan kunjungan lapangan, study tour, atau sejenisnya memungkinkan siswa untuk melihat bagaimana penerapan materi pembelajaran di lingkungan nyata. Sebagai contoh dalam pelajaran bahasa asing, maka siswa dapat melakukan study tour ke luar negeri. 

6. Mengaitkan dengan Pengalaman Pribadi

Materi pelajaran dengan pendekatan kontekstual dapat siswa kaitkan dengan pengalam pribadi siswa mereka. Proses akan memberikan dampak positif untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran agar lebih aktif. 

7. Tes Berbasis Konteks

Dalam melakukan evaluasi terhadap pemahaman materi pelajaran setiap siswa maka tes harus berbasis konteks. Jadi, dalam ujian atau tes akan lebih baik memberikan soal yang membuat siswa dapat menyelesaikan tantangan dalam kehidupan sehari-hari. 

Dengan menerapkan langkah pendekatan kontekstual dalam proses belajar, maka siswa tidak hanya memahami materi. Lebih dari itu, siswa bisa menghadapi tantangan di dunia nyata dengan baik. 

Hal tersebut karena siswa sudah mendapatkan bekal tentang problem-solving maupun menghadapi berbagai situasi dengan langkah yang tepat. Oleh karena itu, penting bagi siswa mendapatkan metode pembelajaran yang efektif dan efisien.

Bagikan Post Ini
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp