Ulangan yang diberikan oleh guru merupakan salah satu metode dan cara mengukur prestasi belajar siswa. Tujuan dari pengukuran tersebut agar bisa diketahui seberapa baik output yang dihasilkan siswa dari semua materi yang telah dipelajarinya selama kurun waktu tertentu. Adapun tes yang diberikan hendaknya harus benar-benar bisa difungsikan untuk mengukur prestasi para siswa.
Tujuan lainnya dari pengukuran prestasi belajar siswa adalah mengetahui seberapa jauh pembelajaran tertentu sudah mencapai sasaran yang diinginkan. Selanjutnya mengacu pada hasil tersebut akan lebih mudah untuk membuat dan menyusun bahan pengajaran yang lebih baik pada kurun waktu selanjutnya. Oleh sebab itu tes yang digunakan juga harus sesuai dengan aturan yang ditetapkan.
Cara untuk Mengukur Prestasi Belajar Siswa
Cara supaya bisa mengetahui prestasi belajar siswa adalah melalui tes. Suharsimi Arikunto melalui bukunya yang berjudul “Evaluasi Pendidikan” mengatakan bahwa tes yang diberikan kepada siswa terdiri dan dibedakan menjadi 3 jenis. Ketiga jenis tes yang dimaksud yaitu :
1. Tes Diagnostik
Maksud dari tes diagnostik yaitu jenis tes yang dipergunakan untuk mengukur serta mengetahui kelebihan dan kelemahan siswa. Caranya adalah dengan melihat pada aspek-aspek gejala yang dimiliki oleh siswa supaya kemudian bisa dilakukan tindakan yang tepat berdasarkan pada kelebihan maupun kelemahan dari siswa tersebut. Contoh dari tes diagnostik misalnya Matematika, Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.
2. Tes Formatif
Jenis tes yang kedua yaitu tes formatif yang memiliki tujuan untuk mengukur dan mengetahui sejauh mana para siswa memahami materi pelajaran tertentu sekaligus melihat efektivitas serta tingkat keberhasilan proses belajar mengajar oleh guru. Dengan begitu guru bisa memperoleh umpan balik dari metode pengajaran yang diberikan kepada siswa.
Sebagai bagian dari cara mengukur prestasi belajar siswa tes formatif berfungsi sebagai acuan untuk melakukan peningkatan produktivitas proses belajar mengajar. Contohnya yaitu tes kompetensi dasar dan juga tes atau ulangan yang diberikan pada setiap bab materi pelajaran.
3. Tes Sumatif
Lalu apakah yang disebut dengan tes sumatif itu? Jika siswa melaksanakan tes setiap caturwulan atau semester dan juga Ujian Nasional (UN) maka itulah yang dimaksud dengan tes sumatif. Jadi pengertian dari tes sumatif yaitu evaluasi terhadap hasil belajar siswa yang diberikan dalam setiap akhir program pembelajaran.
Tujuan dari tes sumatif ini yaitu untuk menentukan tingkat keberhasilan dan prestasi siswa yang telah dicapai selama akhir periode pembelajaran yaitu setiap caturwulan, semester ataupun akhir masa pendidikan melalui Ujian Nasional (UN).
Dalam prakteknya tes untuk mengukur prestasi belajar siswa dilakukan melalui tiga cara, yaitu :
a. Tes Tertulis
Tes tertulis terdiri dari :
- Tes esai
- Tes objektif
- Tes benar atau salah
- Tes menjodohkan
- Tes isian
- Tes melengkapi
- Tes pilihan ganda
b. Tes Lisan
Tes lisan biasanya berupa tanya jawab secara langsung oleh guru pengajar kepada siswanya. Guru sebagai penguji akan memberikan pertanyaan-pertanyaan langsung tentang materi pelajaran tertentu dan siswa harus menjawabnya secara lisan juga.
c. Tes Perbuatan
Cara yang ketiga yaitu tes perbuatan atau disebut juga ujian praktek. Tes jenis ini biasanya diberikan untuk mengukur kemampuan siswa yang berkaitan dengan motoriknya. Contohnya, tes olahraga, tes membuat kerajinan tangan dan sebagainya.
Setiap lembaga penyelenggara pendidikan hendaknya bisa menyusun cara mengukur prestasi belajar siswa secara tepat dan akurat agar menghasilkan generasi unggulan. Langkah mencapai prestasi belajar siswa yang terbaik yaitu dengan sekolah di SMA Dwiwarna (Boarding School) Parung, Bogor. Sekolah unggulan dengan akreditasi A dan fasilitas yang lengkap.