Pilihan metode pembelajaran yang digunakan di sekolah itu cukup banyak. Salah satu contohnya adalah metode pembelajaran berdiferensiasi. Metode pembelajaran ini memiliki banyak manfaat, seperti bisa memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh setiap siswa dan juga meningkatkan pengalaman belajar siswa.
Pada penerapan Kurikulum Merdeka, metode pembelajaran berdiferensiasi banyak dijadikan pilihan. Hal ini bukan tanpa alasan karena mudah dilakukan dan hasilnya juga lebih maksimal. Apabila Anda ingin menerapkan metode pembelajaran ini, maka harus tahu pengertian dan contoh pembelajaran berdiferensiasi itu seperti apa.
Apa Itu Pembelajaran Berdiferensiasi?
Pembelajaran berdiferensiasi adalah metode pembelajaran yang menggunakan teknik bervariasi karena mempertimbangkan keberagaman peserta didik. Seperti yang diketahui jika setiap siswa itu bisa berbeda satu sama lain sehingga menggunakan satu metode pembelajaran cukup sulit untuk menghasilkan hasil pembelajaran yang optimal.
Keberagaman siswa atau peserta didik terjadi karena adanya perbedaan minat, gaya bahasa, latar belakang pemahaman atau pengetahuan tentang suatu pembelajaran dan perbedaan lainnya. Dengan realita ini maka perlu diterapkannya pembelajaran berdiferensiasi di kelas.
Tentu saja penerapan metode ini harus didasari dengan pemahaman pada karakteristik setiap siswa. Jadi sebelum diterapkan perlu mengamati perkembangan setiap peserta didik dengan teliti dan aktif berinteraksi dengan siswa agar guru bisa mengajar sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan setiap siswa.
Tujuan diterapkan metode ini adalah untuk menciptakan kesetaraan belajar bagi semua siswa yang ada di dalam kelas. Apabila setiap siswa mendapatkan kesempatan belajar yang baik secara setara maka kesenjangan antara siswa yang berprestasi dan tidak bisa dipangkas atau dikurangi.
Contoh Pembelajaran Berdiferensiasi di Sekolah
Berikut contoh pembelajaran berdiferensiasi di sekolah yang harus diketahui:
1. Perencanaan Pembelajaran
Untuk menerapkan metode pembelajaran ini, maka diperlukan perencanaan yang cermat. Contoh pembelajaran berdiferensiasi pada tahap ini adalah sebagai berikut:
- Guru bisa mengidentifikasi potensi serta kebutuhan belajar siswa di kelas
- Di awal kelas, guru menggelar pre-test dengan tujuan untuk menilai pemahaman awal siswa
- Guru mempelajari data prestasi setiap siswa yang ada di kelas
- Guru merancang pendekatan mengajar yang dinamis supaya bisa disesuaikan dengan kondisi siswa
- Guru mengamati cara belajar siswa dengan tujuan untuk mengevaluasi strategi belajar
- Guru menentukan tujuan serta target yang ingin dicapai
2. Metode Pembelajaran
Dalam penerapan metode pembelajaran berdiferensiasi dibutuhkan berbagai metode mengajar serta materi yang sesuai dengan kondisi siswa. Contoh pembelajaran berdiferensiasi pada tahap ini adalah:
- Guru menggunakan gambar, video, ilustrasi permainan interaktif ataupun kegiatan berkelompok sebagai materi pembelajaran untuk mengakomodasi keragaman siswa
- Guru mengklasifikasikan siswa berdasarkan jenis gaya belajar dan minat
- Guru menyampaikan materi dengan cara praktik, lisan, diskusi dan sebagainya
- Guru mendorong siswa untuk mau mengeksplorasi materi melalui proyek seni, diskusi kelas, presentasi esai dan sebagainya
- Guru fokus pada perkembangan proses belajar siswa
a. Asesmen (Penilaian)
Contoh metode pembelajaran berdiferensiasi pada tahap ini adalah sebagai berikut:
- Guru membuat soal dengan tingkat kesulitan yang bervariasi sesuai dengan kapasitas siswa
- Guru merancang metode penilaian bervariasi sesuai dengan gaya bahasa dan juga minat siswa
- Guru melakukan penilaian dengan tujuan untuk mendukung proses belajar yang berkelanjutan
- Guru mendeskripsikan nilai ujian dalam bentuk penjelasan kemampuan dari setiao siswanya
b. Pelibatan Pihak Ketiga
Pembelajaran berdiferensiasi di kelas juga memerlukan kolaborasi dengan pihak ketiga. Berikut contohnya:
- Guru berbagi sumber daya pembelajaran dengan guru lainnya
- Guru berbagi pengalaman serta strategi mengajar dengan guru lainnya
- Guru melibatkan orang tua/wali untuk ikut serta dalam mendukung proses belajar siswa
- Guru mendorong orang tua/wali untuk memahami karakteristik belajar siswa
- Guru mendatangkan pengajar yamu yang bisa menjadi inspirasi bagi siswa
3 Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi yang Digunakan
Ada tiga strategi pembelajaran berdiferensiasi yang digunakan. Inilah ketiga strategi tersebut:
1. Diferensiasi Konten
Diferensiasi konten adalah informasi atau materi apa yang akan diajarkan kepada siswa. Konten bisa dibedakan sebagai tanggapan terhadap kesiapan, minat maupun profil belajar siswa atau bisa juga kombinasi dari ketiganya.
Dalam strategi ini guru perlu menyiapkan alat dan bahan atau materi serta media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa.
2. Diferensiasi Proses
Pada strategi ini menekankan pada bagaimana siswa bisa memahami atau memahami apa yang sudah dipelajari. Diferensiasi proses ini bisa dilaksanakan dengan cara menggunakan kegiatan bertahap atau berjenjang, membuat agenda individual untuk siswa, menyediakan pertanyaan pemandu atau challenge dan cara lainnya.
3. Diferensiasi Produk
Diferensiasi produk yaitu menampilkan maupun mendemonstrasikan hasil pekerjaan siswa kepada gurunya. Produk yang diberikan meliputi 2 hal yaitu memberikan challenge dan juga keberagaman. Serta memberikan siswa pilihan tentang bagaimana mereka bisa mengekspresikan pembelajaran yang diinginkan.
Nah itulah informasi tentang pendekatan pembelajaran berdiferensiasi dan contoh pembelajaran berdiferensiasi selama di sekolah. Informasi diatas diharapkan bisa mengajak Anda untuk lebih memahami pembelajaran berdiferensiasi, contoh dan juga strategi yang digunakan.
Selain pendekatan berdiferensiasi, ada juga pendekatan kontekstual. SMA Dwiwarna (Boarding School) menjadi salah satu sekolah swasta terbaik yang sudah menerapkan Kurikulum Merdeka.
Sekolah ini menjadi salah satu sekolah terbaik karena memiliki tenaga pendidik yang berkualitas dan siswa yang berprestasi di bidang akademik maupun non-akademik.