Kurikulum IB adalah salah satu dari bagian sistem pendidikan internasional yang diakui dan diterapkan oleh universitas dunia. Sebelum International Baccalaureate Organization berdiri pada tahun 1968 di Jenewa, Swiss, di tahun 1962 menggelar konferensi untuk mencari solusi sistem pendidikan yang lebih unggul dari sebelumnya. Dari sinilah, muncul kurikulum IB yang hingga saat ini semakin banyak digunakan di berbagai negara, salah satunya Indonesia.
Tujuan dari kurikulum IB adalah mendorong siswa untuk lebih kreatif, berkontribusi positif terhadap kemajuan budaya dan lingkungan, mengembangkan kemampuan sosial, emosi, dan intelektual. Dalam implementasinya, ada beberapa komponen penerapan kurikulum ini di sekolah internasional yang ada di Indonesia. Apa saja? Inilah informasinya.
Komponen Kurikulum IB (International Baccalaureate)
Setelah mengetahui pengertian kurikulum IB, sekarang kamu perlu tahu bagaimana kurikulum IB di Indonesia. Umumnya di negara kita, kurikulum IB memiliki tingkatan dan fokus pembelajaran yang berbeda. Inilah tingkatan tersebut:
Primary Years Programme
Inilah jenjang beginners khusus anak 3-12 tahun dan fokus pada 5 subjek studi karakter individu, matematika, olahraga. sains, seni, dan sosial.Tujuan dari jenjang kurikulum IB ini untuk membentuk anak yang menghormati diri sendiri dan orang lain, peduli, aktif, dan mudah beradaptasi dengan berbagai lingkungan yang berbeda.
Middle Years Programme
Di jenjang selanjutnya pada anak usia 11-16 tahun menerapkan pendekatan yang memperbanyak praktik di berbagai bidang. Seperti bahasa, sastra, dan tambahan 5 bidang studi yaitu karakter individu, matematika, olahraga, sains, seni, dan sosial.
Diploma Programme
Di tingkat kurikulum IB SMA akan ada tambahan 4 komponen wajib yaitu activity and service, extended essay, creativity, theory of knowledge. Selain itu, murid juga mendapatkan kebebasan untuk memilih 3 pelajaran yang mereka ingin pelajari atau minati serta proses pengajaran akan lebih intens kurang lebih 6 jam per minggu.
Career-Related Programmer
Program yang baru hadir di tahun 2021 untuk sebagai penunjang karir para siswa berusia 17 tahun ke atas. Agar bisa mengikuti program ini siswa nantinya wajib menyelesaikan 2 kurikulum IB khusus.
Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum IB (International Baccalaureate)
Dalam pelaksanaannya, pasti kurikulum IB memiliki kelebihan dan kekurangannya. Nah, buat kamu yang masih mempertimbangkannya, simak informasinya berikut ini.
1. Kelebihan
Sistem pendidikannya banyak fokus pada hal-hal yang sangat berguna untuk anak mengasah berpikir kreatif, beradaptasi dengan lingkungan baru, dan pandai bersosialisasi. Murid juga didorong untuk membangun solidaritas, empati, dan peduli dengan lingkungan sekitarnya. Jadi bukan hanya akademik dan tidak fokus pada nilai.
2. Kekurangan
Semua orang tua pasti menginginkan anaknya mendapatkan kurikulum sekolah yang baik untuk masa depannya. Namun, orang tua juga perlu mempertimbangkan skills maupun finansial. Misalnya bahasa pengantar di kelas biasanya menggunakan bahasa inggris. Jika orang tua tidak bisa bahasa asing ini, tentu akan kesulitan saat mengajari anak di rumah. Selain itu, biayanya juga relatif lebih mahal.
Dari informasi ini, bisa kamu pahami bahwa kurikulum IB adalah salah satu kurikulum internasional yang ada di Indonesia. Kurikulum ini memiliki fokus untuk mendorong siswa untuk lebih kreatif, berkontribusi positif terhadap kemajuan budaya dan lingkungan, mengembangkan kemampuan sosial, emosi, dan intelektual.
Pendidikan yang berkualitas tidak hanya bisa siswa dapatkan dari kurikulum internasional saja. Pasalnya, kurikulum Merdeka pun bisa memberikan pendidikan dan pembelajaran yang maksimal untuk siswa. Salah satu sekolah yang menerapkan kurikulum ini adalah SMA Dwiwarna (Boarding School).
Kurikulum Merdeka sendiri sudah diterapkan di beberapa sekolah di Indonesia sejak 2022-2023. Kelebihan dari sistem merdeka yaitu siswa XI dan XII boleh memilih 2-3 mata pelajaran kelompok dari bidang IPS, MIPA, Budaya, dan Bahasa. Jadi, tidak ada lagi peminatan IPA, IPS atau bahasa. Selain itu, fokus pada materi yang esensial dan mengutamakan pengembangan kompetensi siswa.
Di tahun pelajaran 2021/2022, setelah melewati beberapa tahapan seleksi, SMA Dwiwarna (Boarding School) menjadi salah satu Sekolah Penggerak yang menerapkan kurikulum ini. Hal ini berdasarkan keputusan dari Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi.
Dengan kurikulum yang berkualitas, tenaga pendidik yang kompeten, serta fasilitas yang lengkap, siswa siswi di SMA Dwiwarna (Boarding School) bisa mendapatkan pendidikan terbaik.