Tidak semua orang memiliki gaya belajar yang sama. Ada yang visual, auditori, ataupun campuran keduanya. Oleh sebab itulah, dengan setiap gaya belajarnya yang berbeda, orang tua sama sekali tidak bisa memaksakan anaknya untuk menerapkan gaya belajar yang diinginkannya. Jika ingin tahu lebih lanjut tentang gaya belajar auditori, Anda bisa simak penjelasannya disini.
Manfaat Gaya Belajar Auditori
Gaya belajar auditori mengutamakan pendengaran dan mengingat informasi melalui suara yang didapatkannya dari penjelasan, diskusi, menonton berita, rekaman, dan lainnya. Jadi, apapun yang didengar anak, biasanya ia lebih cenderung mudah mengingat informasinya daripada hanya melihat.
Adapun manfaat dari gaya belajar auditori ini antara lain:
- Memiliki kemampuan untuk mengikuti arahan dan pembelajaran dengan baik.
- Tetap dapat berkonsentrasi dengan baik meskipun hanya dengan mendengar.
- Dapat mencerna, mengolah, hingga menyampaikan informasi dengan mudah secara langsung.
- Mampu menghafal teks dalam waktu singkat dengan cara membaca teks tersebut.
- Penguasaan belajar tampak lebih baik ketika diberikan secara lisan.
Ciri-Ciri Orang dengan Gaya Belajar Auditori
Anda dapat mengetahui anak menyukai gaya belajar auditori atau tidaknya dengan mengenali ciri-cirinya sebagai berikut:
- Suka berbicara sendiri untuk menghafalkan pelajaran
- Mudah hilang fokus dan konsentrasi saat menghafal ketika ada keributan atau bising
- Mudah mengingat apapun yang pernah didiskusikan sebelumnya
- Sering menggerakkan bibir atau mengucapkan tulisan ketika membaca
- Mudah berdialog secara internal maupun eksternal
- Cenderung sulit saat diminta menulis dan membaca
- Informasi lebih banyak diserap ketika mendengar
- Lebih mampu mengeja dengan keras dibandingkan harus menuliskannya
- Sulit untuk menuliskan sesuatu, tetapi hebat dalam berdialog
- Cenderung menyukai seni musik daripada kategori seni lainnya
- Bicara dengan menggunakan irama yang berpola
- Perhatian mudah terpecah
- Dapat dengan mudah menirukan irama dan irama, sekalipun diminta untuk mengulanginya kembali
- Lebih menyukai gurauan lisan dibandingkan membaca novel/ komik
Contoh Gaya Belajar Auditori
Sebenarnya, dalam keseharian pun kita sangat mudah untuk menemukan anak-anak yang menerapkan gaya belajar auditori. Setiap orang tua setidaknya harus memahami setiap gaya belajar anak dan tidak memaksakan gaya belajar yang kita inginkan.
Nah, beberapa contoh dari gaya belajar auditori yakni:
- Belajar dengan mendengarkan dongeng dan cerita.
- Belajar dengan menggunakan lagu-lagu yang didalamnya tersirat ataupun tersurat informasi yang bisa diambil untuk pelajarannya. Misalnya lagu alfabet, lagu nama-nama hari, lagu belajar menghitung, dan sebagainya.
- Belajar dengan suara yang cenderung keras karena bisanya mereka merasa akan lebih mudah memahami berbagai materi dengan cara seperti ini.
- Menciptakan lingkungan belajar dengan menghidupkan musik agar tetap fokus dan bisa menyerap lebih banyak materi.
- Menciptakan lebih banyak ruang obrolan dan diskusi agar mereka bisa menyerap banyak informasi dari hasil pembicaraan tersebut.
- Menggunakan metode belajar dengan cara tanya jawab. Mereka bisa saya menjadi orang yang akan menanyakan ataupun menjawab pertanyaan. Ini jauh lebih mudah ketimbang harus tanya jawab dengan secarik kertas.
Itulah berbagai penjelasan tentang gaya belajar auditori. Meski anak memiliki bermacam-macam gaya belajar, orang tua tetap harus memahaminya. Cukup fasilitasi mereka dengan menyiapkan sekolah dan pendidikan terbaik agar ia tetap berkembang dengan caranya sendiri.
Beberapa bulan lagi, program pendaftaran siswa baru di SMA Dwiwarna (Boarding School) segera dibuka. Sekolah asrama swasta terbaik ini menawarkan berbagai program pendidikan yang dapat menunjang minat dan bakat siswa.