Dampak pergaulan bebas pada remaja belakangan ini memang sudah sangat memprihatinkan. Tanpa pengawasan orang tua, remaja sangat berpotensi masuk ke dalam lingkungan yang kurang baik dan bisa menyebabkan terjadinya pergaulan bebas. Kalau hal seperti itu terjadi bukan saja orang tua yang akan merasa malu, tetapi masa depan anak juga ikut hancur.
Sudah seberapa sering kita membaca ataupun mendengar berita tentang berbagai perilaku buruk sebagai akibat pergaulan bebas yang remaja lakukan. Sebuah fakta yang memprihatinkan namun memang benar-benar terjadi. Kalau bukan sekarang melakukan antisipasi terhadap pergaulan bebas para remaja, maka semuanya akan menjadi terlambat untuk diatasi.
Faktor Penyebab Terjadinya Pergaulan Bebas Remaja
Supaya bisa mengantisipasi sedini mungkin dampak negatif pergaulan bebas di kalangan remaja, harus diketahui dulu apa saja yang menjadi penyebabnya. Dengan tahu apa saja penyebabnya, maka orang tua bisa melakukan tindakan pencegahan agar anak tidak terjerumus dalam pergaulan bebas. Berikut ini adalah faktor yang dapat menyebabkan terjadinya pergaulan bebas pada remaja:
1. Kontrol Diri yang Lemah
Mengapa remaja bisa terjerumus dalam pergaulan yang salah? Bisa saja hal tersebut disebabkan oleh lemahnya kontrol diri dari remaja tersebut, sehingga mudah terpengaruh faktor dari luar dirinya. Kontrol diri ini berkaitan erat dengan prinsip artinya semakin kuat prinsip hidup seseorang maka dirinya tidak mudah larut dalam sesuatu yang tidak baik.
2. Kesalahan dalam Gaya Hidup
Jika diamati banyak remaja yang mudah mengikuti tren tanpa memahami apa saja pengaruhnya. Jika tren yang diikuti bagus tentu saja hal tersebut akan ikut membentuk karakter baik pada remaja. Namun sebaliknya kalau tren yang diikuti adalah sesuatu yang tidak sesuai dengan norma maka berpotensi untuk menyebabkan pergaulan bebas.
Apa yang dimaksud dengan norma? Norma adalah aturan yang mengikat atau menjadi pedoman suatu masyarakat tertentu. Jika tidak sesuai dengan norma, maka hal tersebut adalah perbuatan yang buruk dan tidak baik untuk dijalankan.
3. Kurangnya Pendidikan Agama
Anak remaja yang dari kecil sudah dibiasakan dan diberikan dasar pendidikan agama cenderung mudah membedakan hal yang baik dan buruk. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pendidikan agama yang baik dan kuat dalam diri remaja akan sangat membantunya terhindar dari pergaulan bebas.
4. Kondisi Keluarga
Kondisi keluarga yang membuat remaja merasa tidak nyaman berada di rumah juga menjadi penyebab pergaulan bebas. Keluarga yang penuh konflik membuat remaja stres dan mencari kesenangan di luar rumah. Inilah awal dari terjadinya pergaulan bebas.
Dampak Pergaulan Bebas pada Remaja
Pergaulan bebas yang sangat memprihatinkan membawa dampak cukup besar bagi remaja itu sendiri maupun keluarganya. Apa saja dampak dan akibat dari pergaulan bebas tersebut? Inilah contoh-contohnya:
1. Kenakalan pada Remaja
Akibat yang paling mudah dilihat dari pergaulan bebas adalah semakin banyaknya kenakalan di kalangan remaja. Kenakalan tersebut mulai dari yang kecil hingga yang berdampak besar. Melakukan perundungan pada teman, aksi pemalakan hingga seks bebas adalah contoh dari kenakalan remaja akibat dari pergaulan bebas.
2. Terhambatnya Pendidikan
Remaja yang sudah terjerumus dalam pergaulan bebas biasanya akan menjadi malas melakukan hal-hal positif termasuk sekolah. Siswa yang sudah terlanjur masuk dalam pergaulan bebas cenderung malas belajar dan suka membolos. Secara tidak langsung hal tersebut akan menghambat pendidikannya.
3. Merusak Hubungan dengan Keluarga
Dampak yang lebih besar dari pergaulan bebas remaja adalah rusaknya hubungan baik dengan keluarga. Orang tua yang merasa malu karena anaknya salah pergaulan bisa saja tidak mau mengakuinya dan tidak peduli lagi padanya.
Dengan kesadaran dan pengetahuan orang tua terhadap dampak pergaulan bebas pada remaja sebenarnya sangat membantu dalam pencegahannya. Salah satunya adalah dengan memasukkan anak ke sekolah asrama agar lebih mudah diawasi dan terhindar dari pergaulan yang salah.
Dimanakah sekolah asrama terbaik berada? SMA Dwiwarna (Boarding School) adalah jawabannya. Dengan akreditasi A dan telah berdiri sejak 1998, sekolah asrama islami tersebut telah mampu menghasilkan generasi unggul baik di bidang akademis maupun non akademis. Dengan begitu, anak tidak hanya pintar dari segi keilmuan saja, namun juga memiliki akhlak dan budi pekerti yang bagus sesuai ajaran agama.