Salah satu bentuk kepedulian SMA Dwiwarna terhadap pendidikan lanjutan para siswanya adalah menyiapkan dan merancang program agar siswa dapat mencapai apa yang dicita-citakan. Untuk masuk ke perguruan tinggi negeri (PTN), sekolah merancang program persiapan bimbel SBMPTN dan mendampingi siswa dengan konseling pemilihan jurusan hingga pendaftaran seleksi baik SBMPTN maupun jalur mandiri. Bagi siswa yang akan melanjutkan ke sekolah kedinasan, SMA Dwiwarna juga membekali siswanya dengan memberikan program bina jasmani yang merupakan salah satu syarat dalam mengikuti seleksi masuk sekolah kedinasan seperti Akpol, Akmil, Poltekim, STIN, dan lainnya.
Para siswa yang akan melanjutkan ke sekolah kedinasan selanjutnya disebut dengan istilah catar atau calon taruna. Selain memiliki kemampuan akademik yang bagus calon taruna juga dituntut memiliki postur tubuh dan fisik yang sesuai. Untuk itu, SMA Dwiwarna memberikan program latihan fisik untuk membekali siswa mengetahui cara melatih fisik yang tepat, membentuk kebiasaan dan kebugaran tubuh, melatih disiplin, serta mengetahui gerakan dan bentuk yang tepat seleksi tes masuk sekolah kedinasan. Selanjutnya program ini disebut program bina jasmani atau binjas.
Program bina jasmani SMA Dwiwarna adalah program yang menyiapkan calon taruna (Catar) agar dapat menguasai materi kesemaptaan. Tes kesamaptaan Jasmani adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengukur kekuatan stamina dan ketahanan fisik calon taruna. Materi kesemaptaan menjadi salah satu syarat yang akan diujikan dalam seleksi masuk sekolah kedinasan selain materi akademik, kesehatan, psikotes, dan wawancara. Materi ini meliputi kesemaptaan tipe A dan kesemaptaan tipe B yang terdiri dari lari 12 menit, pull up (pria), chinning(wanita), sit up, push up, shuttle run, serta renang.
Dalam pelaksanaan program bina jasmani yang diadakan di Dwiwarna, giat binjas langsung dibimbing dan dimentori oleh militer sehingga para siswa mampu melaksanakan kegiatan bina fisik sesuai yang dipersyaratkan. Latihan dilakukan setiap akhir pekan dengan diawali pengecekan denyut nadi, yel-yel penyemangat, pemanasan, senam kerja, dan latihan inti.
Latihan inti sebagai dasar latihan calon taruna adalah kemampuan lari 12 menit. Dalam sesi ini catar dilatih untuk memiliki pernapasan yang baik sehingga ketika berlari catar diharus mengeluarkan suara dengan yel-yel atau lagu penyemangat dan tidak diperbolehkan mendahului pelatih yang memimpin di depan. Hal ini bertujuan untuk melatih mental, melatih otot-otot kaki, dan menghindarkan berlari cepat di awal tetapi kendur di belakang karena Ketika tes lari para catar dilarang untuk berjalan kaki. Tes lari ini merupakan tes yang utama dalam tes kesemaptaan.
Bina fisik selanjutnya adalah kesemaptaan tipe B yang terdiri push up, sit up, pull up (pria), chunning (wanita), shuttle run, dan renang. Pada tipe B catar dwiwarna akan diperkenalkan gerakan dan posisi yang benar untuk seleksi tersebut. Para catar harus memenuhi instruksi pelatih bagaimana sikap padan ketika push up dan sit up, serta harus mempunyai target kemampuan untuk mengangkat badan ketika pull up. Penilaian tes jasmani setiap sekolah kedinasan berbeda beda, tetapi target dari catar dwiwarna adalah mampu melaksanakan tes tersebut dengan baik dan benar.
Untuk tes renang, catar SMA Dwiwarna tidak perlu khawatir karena sekolah memiliki fasilitas yang lengkap. Sekolah mempunyai fasilitas kolam renang sepanjang 25 meter sesuai dengan yang dipersyaratkan. Semoga dengan program yang sudah disiapkan, sekolah dapat membantu mewujudkan mimpi mimpa para catar menjadi catar yang sesungguhnya. Semoga (RC)