Tahsin Qur’an menjadi salah satu kegiatan penting yang dilakukan oleh sekolah berbasis Islam kepada para siswanya. Kegiatan tahsin bukan hanya dilaksanakan oleh pondok pesantren saja, melainkan juga di sekolah-sekolah tertentu seperti islamic boarding school terkemuka, yaitu SMA Dwiwarna (Boarding School) yang berada di Bogor Jawa Barat.
Islamic boarding school banyak menjadi pilihan pendidikan oleh orang tua karena memiliki sistem pendidikan yang seimbang. Tidak hanya pendidikan akademik, tetapi keagamaan di sekolah berasrama Islam juga lebih ditekankan sehingga dihasilkan generasi pintar dengan akhlak mulia. Contoh dari kegiatan keagamaan yang sangat baik pada islamic boarding school adalah tahsin dan tahfidz Al-Qur’an.
Apa Itu Tahsin Al-Qur’an?
Membaca dan memahami kitab suci adalah kewajiban bagi seluruh umat beragama. Sama halnya dengan umat muslim pemeluk agama Islam hendaknya bisa membaca dan memahami Al-Qur’an yang menjadi pedoman hidup. Oleh sebab itulah, perlu adanya kegiatan tahsin maupun tahfidz Qur’an untuk membantu kamu lebih mudah memahami kitab suci.
Lalu apa sebenarnya yang dimaksud dengan tahsin Qur’an itu? Tahsin merupakan suatu istilah Bahasa Arab yang mempunyai arti membaguskan atau membuat lebih baik dari sebelumnya. Sehingga tahsin Al-Qur’an dapat diartikan sebagai suatu kegiatan belajar untuk memperbaiki cara membaca Qur’an dengan lebih baik sesuai dengan tajwid dan makhrojnya.
Dengan tahsin maka siswa bisa mendapatkan manfaat diantaranya yaitu :
- Kemampuan membaca Al-Qur’an dengan lebih baik dari sebelumnya sesuai hukum dan kaidah yang seharusnya.
- Sebagai bentuk pemuliaan kepada kitab suci, yaitu Al-Qur’an.
- Menjaga supaya ayat dalam Al-Qur’an tidak memiliki arti yang berbeda dengan yang seharusnya.
- Supaya ayat-ayat Al-Qur’an yang dibaca bisa mendatangkan kesejukan di hati diri sendiri maupun kepada orang-orang yang mendengarkannya.
- Upaya untuk menjadi sebaik-baiknya manusia di hadapan Allah SWT.
Tahsin biasanya dilaksanakan kepada mereka yang memang belum begitu pandai membaca Al-Qur’an sehingga suatu saat dapat menjadi lebih baik. Melalui kegiatan tahsin diharapkan siswa yang tadinya belum pandai membaca ayat-ayat Al-Qur’an di waktu yang akan datang bisa melakukannya dengan lancar sesuai makhraj dan tajwid sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad SAW.
Perbedaan Tahsin dan Tahfidz Qur’an
Disamping tahsin, sekolah asrama islami yang bagus biasanya juga melengkapi dengan kegiatan tahfidz Qur’an. Setelah ikut kegiatan tahsin dengan baik maka siswa akan melanjutkannya dengan tahfidz Al-Qur’an. Tahfidz berasal dari Bahasa Arab berupa kata kerja yang berarti menghafal. Tahfidz dapat juga diartikan sebagai penghafal. Jadi tahfidz Qur’an adalah kegiatan belajar kitab suci yang bertujuan untuk menghafalkan ayat-ayat di dalamnya.
Hafalan dilakukan dengan membaca dan mendengarkan Al-Qur’an berulang-ulang. Jadi kesimpulannya adalah tahsin adalah kegiatan belajar untuk memperbaiki bacaan Al-Qur’an sedangkan tahfidz merupakan upaya untuk menghafalkan ayat-ayat dalam Al-Qur’an. Seseorang yang sudah melakukan tahfidz dengan baik dan berhasil menghafalkan Al-Qur’an kemudian dikenal sebagai hafidz. Melihat anak-anaknya menjadi hafidz Qur’an adalah dambaan orang tua.
Kegiatan tahsin dan tahfidz Qur’an penting diberikan kepada siswa supaya kelak mereka mampu menjadi generasi unggulan dengan akhlakul karimah. Sebagai sekolah Islam asrama yang terkemuka, SMA Dwiwarna (Boarding School) juga memiliki kegiatan tahsin dan tahfidz Al-Qur’an untuk para siswa dan siswi. Tujuan kegiatan ini agar bisa membentuk karakter siswa yang bukan hanya pandai, tetapi juga memiliki akhlak yang baik. aca junga mengenai apa itu murojaah
Perbedaan Antara Tahsin dan Tajwid
Tahsin dan tajwid adalah dua konsep yang berkaitan erat dalam membaca Al-Qur’an, namun memiliki fokus yang berbeda. Tahsin berarti memperbaiki atau membaguskan bacaan Al-Qur’an, termasuk cara pengucapan huruf dan penerapan hukum tajwid dengan benar. Sementara itu, tajwid adalah ilmu yang mempelajari tata cara pengucapan huruf-huruf dalam Al-Qur’an, termasuk panjang pendeknya bacaan, sifat-sifat huruf, dan hukum-hukum yang mengatur bacaan. Dengan kata lain, tahsin mencakup praktik membaca dengan baik, sedangkan tajwid adalah aturan-aturan yang harus diikuti dalam bacaan tersebut.
