Prinsip-prinsip Evaluasi Pembelajaran yang Harus Diketahui

Evaluasi pembelajaran di sekolah terhadap siswa harus dilaksanakan secara berkala. Tujuannya untuk melihat dan menilai kemampuan yang didapatkan dari proses belajar dalam rentang waktu tertentu. Dalam pelaksanaannya terdapat prinsip evaluasi pembelajaran yang harus dipenuhi agar apa yang menjadi tujuan bisa dicapai sebagaimana mestinya. 

Pengertian dari evaluasi sendiri adalah suatu proses yang dilakukan untuk menilai ataupun mengukur. Jadi dapat dikatakan bahwa evaluasi pembelajaran merupakan proses yang dilaksanakan, dengan tujuan untuk menilai maupun mengukur hasil belajar siswa pada kurun waktu tertentu. Misalnya dalam satu catur wulan, satu semester dan sebagainya.

Prinsip-Prinsip Evaluasi Pembelajaran

Pendapat Grondlund dan Linn yang telah diulas oleh Masidjo melalui buku Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah setidaknya terdapat lima (5) hal yang menjadi prinsip dalam melakukan evaluasi pembelajaran. Kelima hal tersebut terdiri dari :

1. Komprehensif

Komprehensif berarti menyeluruh, sehingga evaluasi terhadap pembelajar harus dilakukan pada semua aspek. Evaluasi hendaknya dilakukan terhadap seluruh aspek yang ada pada siswa yaitu kognitif, afeksi dan juga psikomotorik. Sehingga dari penjelasan ini menjadi jelas mengapa pelajaran penjas atau olahraga juga memiliki bentuk tes sendiri yang dibuat oleh guru mata pelajaran. 

Mata pelajaran pendidikan jasmani atau penjas bisa menjadi salah satu tolak ukur kemampuan motorik pada siswa. Mengapa ini penting? Karena bisa saja siswa kurang bagus dalam pelajaran sains tapi mempunyai kemampuan yang cukup handal pada motoriknya seperti olahraga misalnya.

2. Adil dan Objektif

Prinsip evaluasi pembelajaran juga harus memenuhi unsur keadilan dan objektivitas untuk semua siswa. Seorang guru yang melakukan evaluasi pembelajaran pada siswa tidak boleh membeda-bedakan satu dengan lainnya seperti ras, suku, kemampuan akademik dan lain-lain. 

Contohnya guru yang berasal dari suku Jawa memberikan nilai yang lebih bagus pada siswa dari daerah yang sama. Hal seperti ini tidak boleh dilakukan karena tidak memenuhi prinsip keadilan dan objektivitas dalam evaluasi pembelajaran.

3. Kontinuitas

Evaluasi pembelajaran harus dilakukan secara kontinu atau berkesinambungan untuk mendapatkan hasil yang tepat. Proses penilaian dan pengukuran siswa akan lebih sempurna jika guru bisa membandingkan hasil kemampuan siswa pada saat ini dengan periode sebelumnya. Sehingga dengan demikian bisa dilihat apakah kemampuan siswa mengalami peningkatan atau justru menurun.

4. Kooperatif 

Evaluasi pembelajaran yang dilakukan tidak akan bisa mendapatkan hasil yang sempurna jika seorang guru melakukannya sendiri. Diperlukan kerjasama yang baik antara guru mapel dengan pihak-pihak lainnya seperti guru BK, wali kelas, keluarga siswa, kepala sekolah bahkan elemen lainnya yang terkait. Tentunya agar kerjasama tersebut bisa berjalan dengan baik guru harus mampu berkomunikasi dengan berbagai pihak yang terkait seefektif mungkin. 

5. Praktis

Adapun yang dimaksud dengan praktis adalah guru hendaknya mempergunakan alat evaluasi pembelajaran yang mudah diaplikasikan, dipahami dan dimengerti oleh para siswa. Sebaiknya guru membuat soal-soal evaluasi dengan bahasa yang umum agar mudah dipahami maksudnya. 

Jangan sampai terjadi evaluasi tidak menunjukkan hasil yang sebenarnya hanya gara-gara siswa tidak memahami bahasa yang digunakan oleh guru. Murid yang cerdas sekalipun akan mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal jika kalimat, tata bahasa ataupun alat evaluasi yang diberikan guru sifatnya tidak umum digunakan.

Prinsip evaluasi pembelajaran hendaknya selalu dipatuhi dan dilaksanakan sebaik mungkin agar kemampuan siswa dapat diketahui dengan tepat. Evaluasi akan membantu guru menemukan solusi terbaik dan paling tepat untuk membantu siswa mendapatkan prestasi terbaiknya. SMA Dwiwarna (Boarding School) di Bogor adalah contoh sekolah swasta unggulan yang telah berpengalaman dan selalu melaksanakan evaluasi pembelajaran pada siswa dengan memenuhi prinsip-prinsip yang telah disebutkan.

Bagikan Post Ini
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp