6 Metode Pembelajaran Discovery Learning dan Contoh Penerapannya

Pernah mendengar metode pembelajaran discovery learning? Sekilas informasi, discovery learning merupakan sebuah metode pengajaran yang menggunakan pendekatan agar siswa lebih aktif dalam proses belajar.

Berasal dari teori konstruktivistik, discovery learning termasuk dalam pendekatan pembelajaran yang menekankan pada pengalaman langsung siswa dalam membangun pengetahuan. Tidak hanya itu, metode seperti ini juga biasanya diterapkan di berbagai sekolah, termasuk sekolah asrama. Ingin tahu lebih lengkap tentang metode pembelajaran discovery learning? Berikut adalah penjelasan detailnya.

Pengertian Discovery Learning

Discovery Learning merupakan strategi pembelajaran agar siswa aktif mengeksplorasi dan menemukan pengetahuan baru berdasarkan pengalaman pribadi. Untuk bisa melakukannya, siswa didorong untuk menggunakan kreativitas serta inisiatif sendiri untuk menggali dan memahami konsep ilmu yang mereka ingin tahu. 

Metode ini, yang ditekankan oleh pakar pendidikan seperti Rusman dan diakui dalam Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016, dengan mengalihkan fokus dari pengajaran yang berpusat pada guru ke proses belajar yang berpusat pada siswa. Dengan metode ini, siswa diharapkan untuk bisa berpikir kritis, menyelesaikan masalah, dan mengembangkan keterampilan belajar mandiri untuk kesuksesan di masa depan.

Model Discovery Learning yang Cocok

Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, karena metode pembelajaran di sekolah ini lebih mendorong siswa untuk belajar secara aktif maka model discovery learning yang cocok adalah memanfaatkan cerita, permainan, alat bantu visual, dan aktivitas menarik untuk mendorong rasa ingin tahu. Pendekatan ini disinyalir agar siswa lebih mudah memahami konsep dan juga bisa mengembangkan nilai dan sikap yang ada dalam diri mereka dengan mengarahkan siswa untuk berpikir kritis dan melakukan refleksi atas pengalaman yang mereka peroleh.

Dan, kabar baiknya, metode yang pembelajaran yang bagus seperti ini diterapkan oleh sekolah asrama SMA Dwiwarna (Boarding School) di mana siswa mereka dilatih dan terbiasa untuk mengeksplorasi serta berpikir kritis terhadap sesuatu.

6 Langkah Metode Pembelajaran Discovery Learning

Metode Discovery Learning tidak semerta-merta langsung diterapkan begitu saja, karena ada beberapa langkah yang harus ditempuh agar metode pembelajaran ini efektif, dan inilah langkah-langkahnya:

1. Stimulation (Pemberian Rangsangan) 

Tahap ini melibatkan memberikan stimulus kepada siswa, seperti mengajukan pertanyaan atau melakukan aktivitas yang menarik, untuk membangkitkan rasa ingin tahu.

2. Problem Statement (Identifikasi Masalah)

Siswa diarahkan untuk mengenali dan mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Mereka kemudian merumuskan masalah tersebut dalam bentuk hipotesis atau pertanyaan yang memerlukan penyelesaian.

3. Data Collection (Penghimpunan Data) 

Langkah ini mengajak siswa untuk mengumpulkan informasi dan data yang relevan dengan masalah yang telah diidentifikasi. Proses pengumpulan data ini bisa melalui penelitian, observasi, atau eksperimen.

4. Data Processing (Olah Data)

Setelah data terkumpul, siswa mengolah data, yang mencakup kegiatan menganalisis, memvalidasi, dan menginterpretasi data untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam mengenai masalah tersebut.

5. Verification (Pembuktian)

Pada tahap ini, siswa mengevaluasi dan memeriksa data yang telah diolah untuk membuktikan kebenaran dari hipotesis yang mereka buat. 

6. Generalization (Menarik Kesimpulan)

Setelah proses pembuktian, siswa menarik kesimpulan yang dapat diterapkan. Kesimpulan ini dihasilkan dari proses belajar dan dapat digunakan untuk memahami konsep atau situasi serupa di masa depan.

Contoh Penerapan Discovery Learning

Ada beberapa contoh yang menerapkan metode pembelajaran discovery learning, dan metode ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran. Namun di sini kami hanya akan memberikan beberapa contoh saja:

  1. Biologi: Penelitian lapangan untuk mengklasifikasikan tumbuhan dan hewan.
  2. Fisika: Eksperimen untuk memahami hukum Newton.
  3. Matematika: Kegiatan praktik seperti mengukur dan membangun model.
  4. Sejarah: Proyek penelitian tentang peradaban kuno.
  5. Seni: Eksplorasi teknik melukis atau memahat secara langsung.
  6. Bahasa: Belajar melalui imersi budaya, seperti memasak makanan khas.

Pastikan setiap kegiatan pembelajaran ini mengembangkan keterampilan berpikir kritis, komunikasi, dan kolaborasi, dengan guru yang bertindak sebagai fasilitator.

Metode pembelajaran discovery learning sangat bagus diterapkan untuk berbagai sekolah. Untungnya SMA Dwiwarna (Boarding School) juga menerapkan hal ini. Bahkan, yang lebih menariknya lagi, mereka juga memiliki pembelajaran di luar kelas, seperti Sepekan Bersama Masyarakat, Dwiwarna Mengajar, Market Day, Bulan Bahasa, dan masih banyak kegiatan menarik lainnya yang menstimulus siswa untuk selalu berpikir kritis sekaligus bisa berempati.

Jadi, ketika Anda mencari sekolah asrama terbaik dengan berbagai metode pembelajaran efektif untuk meningkatkan kecerdasan siswa, pilihlah SMA Dwiwarna (Boarding School).

Bagikan Post Ini
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp